Rumah Makan Padang menjamur hampir di seantero nusantara. Bahkan ada juga beberapa di luar negeri, semisal rumah makan ‘salero minang’ di Rotterdam, Belanda.
Rumah makan Padang sendiri adalah sebutan rumah makan yang masakannya berasal dari Sumatera Barat. Baik itu resep masakannya berasal dari Bukittinggi, Pariaman, Payakumbuh, ataupun Solok.
Tapi kesampingkan dulu persoalan nikmatnyo menu-menu yang ada di etalase rumah makan padang. Sebab ada beberapa hal yang menarik selain menunya yang membuat anda menelan ludah.
Berikut 6 fakta menarik dari Rumah makan Padang yang dihimpun oleh merdeka.com:
1. Foto Kakek berkopiah hitam
Foto kakek berkopiah hitam atau bagi orang Minang dikenal dengan foto Ungku Saliah sering dijumpai di beberapa tempat rumah makan atau restoran padang. Dia terpajang rapi di dinding rumah makan atau restoran tersebut.
Jika menjumpai foto Ungku Saliah di beberapa tempat rumah makan padang, maka dapat dipastikan bahwa pemilik rumah makan padang itu berasal dari Pariaman, Sumatera Barat.
Orang Minang, khususnya orang Pariaman beranggapan bahwa Ungku Saliah adalah orang keramat. Memajang fotonya bagi sebagian orang akan mendatangkan rezeki.
Sementara sebagian lagi hanya sebagai identitas asal mereka. Ada juga yang ikut-ikutan tanpa tahu awalnya.
2. Porsi nasi dibungkus jauh lebih banyak
Ada beberapa cerita yang dihimpun merdeka.com soal sejarah dari porsi nasi yang dibungkus jauh lebih banyak dibandingkan makan di tempat. Ada yang menyebut dulunya orang yang makan di tempat atau di restoran adalah kaum elite, seperti kolonial belanda atau saudagar kaya.
Sedangkan yang biasa dibungkus adalah kaum pribumi atau pekerja pabrik, dengan maksud agar bisa makan untuk berdua orang. Istilahnya subsidi silang.
Namun, menurut Doni, pemilik Rumah Makan Padang di Pesakih, Kalideres, bahwa makan di tempat bisa ‘minta tambah’, sedangkan dibungkus tidak bisa. Jadi porsi ditambah untuk kepraktisan saja.
“Jadi, ditakarkan pas kenyangnya,” jelas Doni saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/5).
3. Rendang menjadi makanan paling enak di dunia
Bagi mahasiswa atau pelajar perantau Minang, rendang adalah makanan awet yang bisa bertahan selama seminggu bahkan lebih. Tak heran, kalau rendang menjadi lauk wajib yang dibawa mahasiswa dan pelajar perantau Minang dari kampung mereka.
Tak hanya itu, situs travel kantor berita dunia CNN bahwa rendang menjadi menu terlezat di dunia.
Menu khas di rumah makan padang ini dipilih CNN dari hasil survei melalui akun CNN di laman jejaring sosial dengan menjaring lebih dari 35.000 suara para traveller dari seluruh dunia.
4. Daun singkong dan gulai nangka
Di Pulau Jawa, daun singkong dan gulai nangka tak dapat dipisahkan jika membeli nasi padang dibungkus atau makan di tempat. Dua menu tersebut menjadi pelengkap wajib dalam sajian nasi padang.
Namun, di tempat asalnya, Sumatera Barat, daun singkong malah jarang dipasangkan dengan gulai nangka.
Di salah satu rumah makan kota Padang misalnya, Anda bisa saja mendapatkan daun singkong sebagai sayur pelengkap di porsi nasi anda, tapi tidak dengan gulai nangka. Begitu juga sebaliknya.
5. Beda Nasi Kapau dan Nasi Pauh
Ini hanya persoalan nama belaka, masalah menu tidak jauh berbeda, sebab mereka sama-sama berasal dari Sumatera Barat. Tapi masing-masing punya keistimewaan.
Sebutan nasi Kapau adalah nasi yang berasal dari daerah Kapau, Bukittinggi, Sumatera Barat. Sekilas tak ada yang berbeda dengan nasi padang umumnya, namun perbedaannya terletak pada bumbu yang lebih khas dari pada nasi padang umumnya.
Rumah Makan Padang – Nasi Kapau lebih banyak menyajikan menu yang berasal dari daging sapi atau daging kerbau, seperti ‘gulai tunjang’ misalnya. Ciri khas lain dari nasi kapau adalah gulai nangka menjadi menu wajib yang ada di rumah makan kapau.
Sedangkan nasi Pauh atau lebih dikenal dengan Rumah makan Pauh adalah rumah makan yang berasal dari Pauh, Pariaman. Menunya sama dengan masakan padang umumnya, namun yang membedakan adalah kenikmatan gulai kepala ikan. Ikan yang disajikan selalu ikan laut.
Tak heran, sebab Pariaman merupakan daerah pesisir yang memiliki banyak pasokan ikan laut.
6. Di Padang malah tidak ada rumah makan Padang
Percayalah, anda akan kesulitan menemukan rumah makan atau restoran yang bertuliskan Rumah Makan Padang atau restoran Padang’ saat mendaratkan kaki di Sumatera Barat. Sebab, di Sumatera Barat sendiri, Rumah makan atau restoran tidak memakai embel-embel ‘masakan padang’ atau ‘Rumah makan padang’.
Yang dapat anda jumpai di Sumatera Barat adalah ‘rumah makan pauh’ yang membuat bayangan anda langsung tertuju nikmatnya gulai kepala ikan laut yang disajikan. Dan, ‘rumah makan kapau’ yang membuat anda terkenang dengan gulai tunjang yang menambah selera makan bahkan kolestrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar